Minggu, 21 Agustus 2011

PETUNJUK PENGOLAHAN DATA LANDSAT MENGGUNAKAN ER-MAPPER 6.4 UNTUK SEDIMEN


1. Buka ER-Mapper 6.4, dapat lewat dekstop icon, maupun dari Start menu All Program  ER Mapper  ER Mapper 6.4
2. Klik pada icon (Edit Algorithm) di menu utama ER Mapper dan akan ditampilkan 2 window dengan nama : ‘Algorithm not yet saved’ dan ‘Algorithm’

3. Klik pada icon (Load Dataset) pada window Algorithm untuk membuka file b12345.ers (Buka file dataset yang berisi data band 1 sampai dengan 5).

4. Tampilkan citra dengan transformasi Display Histogram Only
Pada window Algorithm, klik (Edit Transform Limits) sebelah kanan.
Terlihat window Transform.

Catatan: untuk langkah ini, pastikan hanya menampilkan 1 layer dan layer tersebut dalam pseudo layer dan color table serta color mode dalam pseudocolor.

Klik (Edit Formula), dan window Formula Editor akan tampil.


Catatan : Apabila Formula telah ada, klik File / Open pada window Formula editor, kemudian ke direktori tempat formula itu tersimpan.
Perhatikan bahwa: INPUT 1 = band3 dan INPUT 2 = band2

Bila Belum : Pada window Formula Editor masukkan (Formula You Yuming dan Min Hou, 1990) :

Pow(10,(0.89+(1.755*(INPUT1/INPUT2))))

Klik Apply Changes..
Klik Close.

Klik icon (Save As) dan pada Files of Type, pilih ER Mapper Raster Dataset (.ers)
Ketik untuk Output Dataset : landsat_sedimen.ers (nama terserah yang penting mudah diingat)
Kemudian klik OK. Akan tampil window Save As ER Mapper Raster Dataset,

Pada Data Type, klik IEEE 4 Byte Real, Klik OK.
Window status akan memperlihatkan persentasi prosesnya.


5. Dari hasil perhitungan SPL dengan menggunakan Formula You Yuming dan Min Hou, 1990 terlihat nilai yang dihasilkan adalah nilai Digital number (DN = nilai Pixel). Buka file hasil pengolahan landsat_sedimen.ers.
Klik , klik Limit to actual

Selasa, 09 Agustus 2011

Cara Instal Arcgis 9.3 Versi crack


Dapat juga DVD arcGIS 9.3 versi crack maklumlah harga originalnya selangit, dengan paket ArcGIS ArcView, berbeda dengan 9.2 yang dengar-dengar paketnya menggunakan paket ArcInfo, penulis coba instal di komputer kantor dengan cara standar yang terdapat di dalam buklet DVD termasuk cara instal cracknya seperti di bawah ini :

1) install “license_server_setup\LMSetup.exe”
and use “license_server_setup\37102011.efl9″ as license file
2) copy *all* files from “license_server_crack\” to the
license server install-dir replacing existing ones
(yes, especially the lic file – the moronic LMSetup.exe sent
the ARC/INFO feature to oblivion *argh*)
3) start the license-server
(you may have to logout/login to make it work)
4) install the application
5) copy “data_interop\fme_license.dat” to
“install-dir\Data Interoperability Extension”
6) start “Desktop Administrator” and
* “Software Product”: choose “ArcInfo (Floating)”
* “License Manager”: change to “localhost”
* “Availability”: select “ArcInfo Desktop (Floating)”,
in the pane below that selection you should see a lot of licenses
7) when starting the different apps for the first time make sure
to select all extensions in the options menu

Tidak semudah yang dibayangkan, penulis mengalami sedikti kesulitan sampai langkah ini pada saat mengubah license manager menjadi local host, dicoba lagi gagal lagi.
Terpaksa googling (cara terjitu) beberapa saat, akhirnya dapat juga 31 langkah dan crack terbaru untuk mengganti crack bawaan DVD yang baru dibeli itu, bisa di download di sini, supaya amannya proses instal dialihkan di laptop pribadi. Di bawah ini step-step yang baru ditemukan, bisa dicoba.

1- open the “ArcGIS9.3Crack” file
2- open the “License_server_Setup”
3- Run the “Lmsetup.exe”
4- The ArcGIS 9 License Manager Setup windows will pops up
5- Browse the input box
6- select the the “37102011.EFL9″ from the same Directory (ArcGIS9.3Crack/License_server_Setup)
7- click on Next o run the program
8- Dont reboot your system
9- copy *all* files from “license_server_crack” to the license server install-dir in your C:Program files/… (Overwrite all of them)
10- Reboot your System now
11- change the name of “37102011.EFL9″ to “license.lic”
12- Open the new “license.lic” file with your notepad to edit
13- Replace the server name “this_host” with your computer name
14- Open file and save the change
15- copy and Paste “license.lic” in your License server Direction on C:/program files/ESRI/License/arcgix9x
16- Now run the “lmtools” from the same directory (in step 15)
17- the “LMTOOLS by acresso Software Inc.” windows will pops up
18- select the “Configuration Using Services”
19- select the “Config Services” tab
20- Leave the service name as shown ” ArcGIS License Manager”
21- In the “Path to the lmgrd.exe file” browse to C:/program files/ESRI/License/arcgix9x/lmgrd.exe
22- In the “Path to license file” browse to C:/program files/ESRI/License/arcgix9x/license.lic
23- In the “Path to debug log file” just browse and select ” ArcGIS_LM ” from the pops up window
24- Select “Start/Stop/Reread” tab
25- Click on “Start server”
26- Click on “Reread “
27- Now instal the main program
28- Do not register
29- Copy “data_interop\fme_license.dat” to “Program install-dir\Data Interoperability Extension”
30-start “Desktop Administrator” from Start/Programms/ArcGis/Desktop Administrator and do modify it as follow:
* “Software Product”: choose “ArcInfo (Floating)”
* “License Manager”: change to “localhost”(browse to your computer)
* “Availability”: select “ArcInfo Desktop (Floating)”
31- Make sure to select all extensions when starting the different applications for the first time from the Tools/Extension

Dua langkah terakhir tersebut untuk mendapatkan seluruh fungsi extension. Jadi walaupun yang di install adalah paket ArcGIS ArcView namun yang didapat adalah paket ArcGIS ArcInfo. Sekarang coba jalankan program ArcGis – ArcMap, bila yang tampil seperti gambar di atas maka instalasi berhasil jika belum coba diulangi lagi.

Proses pembuatan formula Dengan Ermapper



Umumnya transformasi data dalam ER Mapper dilakukan dengan mengunakan formula. Hal ini termasuk tresholding data, penggabungan data, image differencing dan rationing, Principal Components Analysis, Tasseled Cap transforms, derivatives, dan banyak lagi yang lainnya.
Karena formula adalah bagian dari proses pembuatan algoritma, maka anda dapat melihat hasilnya pada saat itu juga, dan memodifikasinya secara interaktif untuk mendapatkan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pada software lain, anda harus menyimpan hasil proses kedalam sebuah file pada disk, yang membuat percobaan menjadi rumit.
ER Mapper akan menyediakan sekumpulan operator dan fungsi baku yang bisa digunakan dalam proses formula. Anda bisa juga menggunakan statistik dari citra, fungsi khusus, dan fungsi-fungsi yang anda tulis dalam bahasa C (bahasa pemprograman komputer). Untuk informasi selengkapnya silahkan lihat bagian-bgian yang sesuai dalam buku pedoman bagi pemakai ER Mapper (ER Mapper User Guide)

Menggunakan Formula Dengan Ermapper


Selain penajaman citra, masih ada transformasi lain yang sering digunakan untuk menghasilkan informasi baru. Bagian ini menerangkan bagaimana proses penggunaan rumus dalam ER Mapper untuk kinerja operasi matematika pada satu atau lebih band dalam citra. Anda akan belajar bagaimana membuat dan mengedit formula, dan dilanjutkan dengan menggunakan formula standar dan beberapa fungsi dalam ER Mapper.
Transformasi ini dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu :
    1. transformasi yang dapat mempertajam informasi tertentu, namun sekaligus menghilangkan atau menekan informasi yang lain; dan
    2. transformasi yang ‘meringkas’ informasi dengan cara mengurangi dimensionalitas data. Berbeda halnya dengan berbagai algoritma penajaman, transformasi khusus ini lebih banyak beroperasi pada domain spektral. Ciri lainnya ialah bahwa dalam banyak kasus, transformasi ini melibatkan beberapa saluran spektral sekaligus.
Dasar utama pengembangan transformasi-transformasi ini adalah feature space. Pada feature space, dapat terlihat kecenderungan pengelompokkan nilai spektral, yang mengindikasikan adanya pengelompokkan obyek, terpisah satu sama lain, ataupun membentuk fenomena tertentu.
Formula biasa digunakan dalam pemrosesan citra untuk mengambil informasi yang terdapat pada dua atau lebih band (kanal) atau data. Proses formula bisa bervariasi, dari suatu pengurangan sederhana sampai dengan menggunakan pembatasan data yang rumit dalam “if-then-else” seperti pemodelan secara spasial atau penggunaan lainnya. Proses formula dalam pengolahan citra adalah suatu “operasi per titik” karena proses ini akan menerapkan fungsi matematik pada setiap pixel yang terdapat pada citra. Penggunaan formula dalam dunia pengolahan citra adalah dalam hal:
    • Pengurangan dimensi dari data dengan banyak band (sebagai contoh, Principal Componen Analysis)
    • Telaah informasi tematik dari data yang memiliki banyak band (sebagai contoh, indikasi vegetasi atau rasio kandungan oksidasi)
    • Menggabingkan beberapa citra dengan karakteristik yang berbeda (fusi data)
    • Pengolahan data yang sama dengan cara yang berbeda dan menggabungkannya untuk memisahkan fitur yang spesifik (seperti fitur tepi)
    • Proses untuk mendapatkan kisaran data yang spesifik atau area geografi yang diinginkan dengan menggunakan tresholding, region (poligon) masking, dan fungsi-fungsi lainnya
    • Melakukan koreksi terhadap efek atmosferik, sudut matahari, atau vignetting pada lensa satelit atau data airborne.

Cropping Data Citra Dengan Ermapper


Data satu scene umumnya mencakup wilayah yang cukup luas, seperti path/row 117/60 mencakup wilayah dari Kota Samarinda di selatan sampai Kabupaten Kutai Timur di utara, kemudian dari Sebulu di barat sampai dengan di selat makassar di timur. Cakupan 1 scene citra landsat adalah 185 km x 185 km. Kadang-kadang tidak semua data yang tercakup dalam scene tersebut kita butuhkan.
Misalnya bila kita hanya membutuhkan informasi sekitar kota Balikpapan saja, maka kita sebaiknya memotong scene tersebut sesuai dengan daerah pengamatan kita. Hal ini untuk memperkecil besar file yang kita gunakan serta mempercepat proses-proses dalam ER Mapper bila dibandingkan dengan mengolah data satu scene penuh.
Pengcropingan/pemotongan image dapat dilakukan sebelum koreksi geometrik atau sesudah koreksi geometrik. Buka citra BS980126.ers. Cropping dapat dilakukan menggunakan . Dimana dari data satu scene, kemudian dibuat kotak pembatas menggunakan pada daerah yang kita inginkan. Sebaiknya data tersebut data asli, yaitu data yang belum terpengaruh proses enhancement/penajaman apapun.
Kemudian duplicate pseudo layer menjadi 7, isikan masing-masing layer dengan band yang digunakan, misal layer pertama diisi B1:Band1. Kemudian ubah nama layer sesuai dengan nama band yang diisikannya dengan mengklik ganda pada Pseudo Layer.

Gambar 41. Jendela Pengaturan Band
    • Lalu pada Menubars klik File kemudian pilih Save As ….akan muncul kotak

Gambar 42. Jendela dialog penyimpanan file

    • Pada kotak Save As ketiklah nama file outputnya
    • Pada kotak File of Type pilihlah tipe file ER Mapper Raster Dataset(.ers)
    • Klik OK, akan muncul kotak dialog berikut

Gambar 43. Jendela dialog file output

    • Kemudian klik OK. ERMapper akan memproses citra dan muncul ER Mapper status
    • Klik OK untuk menutup ER Mapper status

MENG-UNGGAH (UPLOAD) PETA PADA GPS GARMIN


Setiap kali melakukan kegiatan pengukuran, seringkali kita memakai Global Positioning System (GPS) tipe navigasi dalam survey pendahuluan sebagai orientasi awal pengukuran. Tipe GPS navigasi yang pada umumnya digunakan adalah produk dari Garmin. Secara default pada GPS Garmin sudah terinstall Peta Dasar (Basemap) sebagai latar belakang (background) dengan cakupan dunia (Worldmap). Akan tetapi, Basemap tersebut kurang teliti, tidak lengkap dan ‘kurang memuaskan”.
 
Oleh karena itu, untuk memudahkan orientasi lapangan pengukuran, kita perlu memutakhirkan (update) Basemap pada GPS Garmin dengan Peta Garis yang kita punya.
Untuk bisa meng-unggah peta pada GPS Garmin perlu disiapkan hal-hal sebagai berikut :
  • Menambah kapasitas simpanan file (memori) GPS dengan external memory (miniSD)
  • Software ArcView GIS
  • Sofware Mapedit, cgpsmapper dan sendmap20; program ini bersifat freeware/shareware/versi demo sehingga anda dapat mengunduhnya secara gratis J
 
Sebagai ilustrasi, berikut ini step-by-step meng-unggah peta ke dalam Garmin GPSmap 76CSx :
1.      Peta yang sudah dibuat dengan ArcView 3.3 di save/export ke file dengan ekstensi .shp (shapefile), ex : guesoft.shp ; sebaiknya setiap obyek atau tema dibuat dalam satu layer misalnya jaringan jalan.
2.      Buka program Mapedit, lalu import file guesoft.shp 






3.     
Tambahkan data properties peta dengan meng-klik File | Map Properties
KlikHeader :
-            Masukan ID (harus 8 digit), ex :12345678
-            Name, ex : merangin
-            Datum : WGS 84






 
Klik Levels : pilih insert before








Klik cGPSMapper :
-    Pada Map is Transparent pilih Y : Transparent map without background object







Setelah selesai semua klik Apply, OK.
5.      Klik File|Save Map As|Save peta ke dalam Polish Format (*.mp,*.txt), beri nama file, ex : 12345678








 


 
6.      Langkah selanjutnya adalah Export peta sehingga mempunyai ekstensi .img yang dapat dikenali device GPS Garmin












File|Export|Garmin IMG/cgpsmapper.exe









 
    
Beri nama file (harus 8 digit), ex : 12345678    , Save.
     7.    Setelah memilih save, akan muncul permintaan lokasi penyimpanan software cgpsmapper.exe , lalu Run
Akan muncul peringatan dikarenakan software cgpsmapper.exe belum diregistrasi (versi demo), klik continue sampai muncul export is completed.












 

 
 
8.        Anda sekarang telah memiliki file peta yang compatible dengan GPS Garmin yaitu 12345678.img. Langkah selanjutnya mengexport peta tersebut ke GPS dengan menggunakan software sendmap20.









 

 
 Klik Add maps, pilih 12345678.img
 Tentukan port atau kabel transfer (usb/com)
 Untuk meng-unggah peta, pilih Upload selected maps to GPS
 
Selesai.
 
Dengan cara yang sama, anda juga dapat meng-unggah peta pembagian nomor lembar peta dasar pendaftaran, peta izin lokasi, serta peta-peta lainnya yang dapat menunjang kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia.
 
Selamat Mencoba!
Source : MENG-UNGGAH (UPLOAD) PETA PADA GPS GARMIN Oleh : popie hagy gusmartin 

Senin, 08 Agustus 2011

GIS Sharing: Geodatabase -ArcGIS Diagrammer


Membangun basisdata spasial di dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), kini mulai populer dengan nama Geodatabase. Sebuah basisdata spasial yang dikemas oleh ESRI dalam software ArcGIS-nya. 
Dalam melakukan desain atau perancangan basisdata spasial dalam hal ini Geodatabase dapat dilakukan dengan menggunakan ArcGIS Diagrammer. Mulai dari pembuatan atau perancangan fitur klas, fitur dataset, relasi hingga aturan-aturan topologinya.
KomunitasGIS sebagai perwujudan sharing informasi geospasial oleh rekan-rekan yang tergabung di dalam milist tersebut. Membuahkan beberapa tutorial sig atau petunjuk sederhana pembangunan basisdata spasial (SIG) di ArcGIS menggunakan ArcGIS Diagrammer.
Silahkan akses tutorial singkat dan sederhana tersebut.

Berikut kutipan dari website http://file.komunitasgis.com/disain-geodatabase

Disain Geodatabase

E-book ini berjudul : Disain Geodatabase dengan ArcGIS Diagrammer
Penulis : A. Anam
Halaman : 20 hal

Mengenal dan memulai ArcGIS Diagrammer, tool gratis yang dapat didownload di ESRI. Dilanjutkan dengan membuat Feature Dataset, Featureclass, Tabel, Relationship dan Topologi. Ditutup dengan pembahasan mengenai langkah teknis implementasi diagram, dengan melakukan cek error, dan export xml hasil disain.

ArcGIS Data Interoperability di ArcGIS 9.2/ArcGIS 9.3


ArcGIS Data Interoperability di ArcGIS 9.2/ArcGIS 9.3


Ekstensi ArcGIS Data Interoperability menyediakan akses langsung ke lusinan format data spasial, termasuk GML profil, DWG / DXF file, Microstation ® Desain file, MapInfo MID / MIF file, dan jenis file TAB. Pengguna dapat drag dan drop ini dan banyak sumber data eksternal lainnya ke ArcGIS untuk langsung digunakan dalam pemetaan, geoprocessing, manajemen metadata, dan penggunaan 3D globe. Sebagai contoh, Anda dapat memanfaatkan semua fungsi pemetaan yang tersedia bagi data asli dalam format ESRI ArcMap untuk sumber-sumber data ini - seperti melihat fitur dan atribut, mengidentifikasi fitur, dan membuat pilihan.
Ekstensi ArcGIS Data Interoperability dikembangkan dan dipelihara bersama-sama oleh ESRI dan Safe Software Inc, vendor interoperability GIS terkemuka, dan didasarkan pada Software populer produk Safe yakni Feature Manipulastion Engine (FME ®).
Ekstensi ArcGIS Data Interoperability ini juga termasuk FME Workbench yang berisi serangkaian tool/alat transformasi data untuk membangun converter untuk banyak format data vektor.
Dengan ekstensi Interoperabilitas Data ArcGIS, pengguna dapat:
Ø Menambahkan dukungan untuk banyak format data GIS untuk penggunaan secara langsung dalam ArcGIS, misalnya, untuk digunakan di ArcMap, ArcCatalog, dan geoprocessing.
Ø Hubungkan ke dan membaca berbagai format GIS umum-misalnya, TAB, MIF, E00, dan GML-serta banyak koneksi database
Ø Mendefinisikan kompleks, data semantik penerjemah menggunakan Workbench FME
Ø Memanipulasi dan menggabungkan banyak atribut tabel data dari berbagai format dan DBMS's dengan fitur
Ø Ekspor kelas untuk setiap fitur yang lebih dari 50 output format-misalnya, ekspor ke GML-dan menciptakan penerjemah lanjutan untuk kustomisasi output format.
Menggunakan ArcGIS Data Interoperability Extension menambahkan dukungan untuk beragam format data GIS tambahan dan juga menyediakan FME Workbench yang memungkinkan Anda untuk menentukan format tambahan yang dapat digunakan untuk secara langsung mengakses dan menggunakan data dalam ArcGIS.


Latihan 1. Kita bisa melihat atau membaca secara langsung data interoperability

Silahkan jalankan ArcCatalog, dan carilah file dengan format *.mif pada data yang Anda miliki atau dari data ArcTutor. Klik tab Preview pada ArcCatalog untuk melihat data format *.mif ataupun format lainnya (dwg, dxf, dan lain-lain).


Latihan 2. Koneksi Interoperability
Pada Catalog Tree pilihlah Interoperability Connection maka akan muncul kotak dialog, silahkan pilih format dan dataset serta atur setting kemudian tentukan sistem koordinatnya. Setelah itu klik OK, maka pada Interoperability Connection akan muncul Connection untuk data tersebut.


Latihan 3. Silahkan drag atau buka data Latihan 1 dan Latihan 2 di ArcMap


Latihan 4. Translating Data Using Quick Import dan Quick Export


Pergunakan ArcToolbox - red bag - tas merah untuk memunculkan tools Data Interoperability : ada Quick Export dan Quick Import.


Latihan 5. Quick Import dan Quick Export di Model Builder


Kita dapat drag tools QI dan QE tersebut ke dalam Model Builder yang kita buat.


Gambar. Quick Import di dalam Model Builder

Sumber : Tutorial ArcGIS from ESRI dan Pelatihan SIG Tingkat Lanjut

Play with Model Builder

Pemodelan data geospasial sangatlah terbantu dengan menggunakan Model Builder di dalam software GIS keluaran dari ESRI. Baik dari saat menggunakan ArcView GIS versi 3.x maupun kini saat menggunakan ArcGIS versi 9.x (kini sudah keluar versi 10).

Contoh yang sederhana: kita dapat melakukan tumpang susun beberapa layer data (hujan, lereng dan tanah) dengan menggunakan tools intersect yang bisa di-drag ke dalam model builder dan di running, sehingga menghasilkan output berupa layer hasil overlay. Hasil overlay ini masih memerlukan tahapan calculate skor total dan query atribut untuk memilih dan menentukan kelas arahan fungsi pemanfaatan lahannya. Selanjutnya kita dapat melakukan drag tools : dissolve untuk menyederhanakan hasil polygon tersebut.

Lebih lanjutnya, silahkan explorasikan diri Anda dengan toolboxes yang ada dan buatlah tools-tools otomasi baru untuk pemodelan yang Anda inginkan.

WorldView-2 with 8-Spectral Bands Menelanjangi Dunia


WorldView-2 with 8-Spectral Bands menelanjangi dunia
Deeper analysis. Faster insight-salah satu headline di situsnya WorldView-2

Peluncuran satelit WorldView-2 dengan 8 saluran spektralnya oleh Digital Globe sangatlah bermanfaat bagi perkembangan informasi kebumian guna ekstraksi informasi serta analisa spasial dalam berbagai aspek terkait obyek tanah/land, air/water, dan tetumbuhan/vegetasi/vegetation.

Informasi singkat terkait WorldView-2 , sebagai berikut=
Resolution : 50 cm
New Spectral Bands : coastal, yellow, red edge, NIr2
Slew Time : 300 km in 9 seconds
Swath Width : 16.4 km at nadir
Collection Capacity : 550,000 km2/day
average revisit : 1.1 days

Point-point keunggulannya ialah sebagai berikut:
1. Feature Classification (Klasifikasi Obyek)
Dalam feature classification ini kita dapat memanfaatkan WorldView-2 untuk klasifikasi tutupan lahan/penggunaan lahan dan ekstraksi obyek/kenampakan permukaan bumi, hingga ekstraksi informasi secara otomatis atau yang dikenal dengan Automated Feature Extraction. Tentusaja untuk pengolahan ekstraksi informasi fitur/obyek secara otomatis dapat menggunakan software-software pengolahan citra, seperti ENVI, ERDAS, maupun software object-based classification lainnya.

2. Pengukuran Batimetri (kedalaman air laut)
Untuk pengukuran batimetri dengan citra satelit resolusi detail dalam hal ini dengan citra WorldView-2 kita dapat melalui salah satu dari 2 pendekatan yakni pendekatan radiometrik maupun pendekatan fotogrametrik.
Keakuratan dalam pemetaan batimetri sangatlah membantu di dalam antisipasi terhadap resiko bencana.

3. Analisa Vegetasi
Analisa vegetasi ini sudah berkembang sejak adanya teknologi penginderaan jauh dan pengolahan citra satelit digitalnya. Salah satu yang sangat populer yakni NDVI (Normalized Difference Vegetation Index).

NDVI ratio: NIR-RED/NIR+RED

Di dalam citra satelit WorldView-2 ini ada saluran dengan nama red-edge yang dapat digunakan untuk analisa vegetasi.

Informasi detail mengenai satelit ini bisa diakses dihttp://worldview2.digitalglobe.com/

Kamis, 04 Agustus 2011

Memilih Product GPS Sesuai Kebutuhan






Cari meeting point pakai peta? Ah, kuno. Kenapa tidak memasang global positioning system (GPS) di kendaraan Anda?
Pada dasarnya, tujuan peta dan GPS adalah sama: agar lebih cepat dan mudah sampai ke tempat yang akan kita tuju. Hanya, peta GPS bentuknya bukan lembaran kertas, melainkan dalam rupa digital.

Basis GPS adalah satelit. Peranti GPS dapat memberikan informasi yang akurat terhadap posisi lintang, bujur, ketinggian, dan waktu atom. Dus, Anda bisa dengan segera mengetahui koordinat setiap area di muka bumi ini, lalu arah bergerak, kecepatan bergerak, dan sebagainya.
Bayar berapa? Semua informasi itu bisa Anda akses dengan percuma alias tanpa ongkos sepeser pun, atau gratis. Tentu saja Anda harus membungkus terlebih dahulu seperangkat GPS dari toko dan menukarkannya dengan sejumlah uang. Satelit yang memotori GPS ini jumlahnya mencapai 24 satelit Navstar kelahiran Amerika. Satelit ini bikinan Rockwell International berukuran masing-masing semobil besar seberat 950 kg.
Cara kerja satelit ini tidak rumit. Saat satelit berada di ketinggian 18.700.00 km dari permukaan bumi, ia akan berputar mengelilingi bumi setiap 12 jam dengan formasi dan lintasan yang sangat presisi.
Setidaknya, butuh tiga sinyal satelit agar unit GPS bisa menghitung dan membaca bumi. Hasilnya yaitu data longitude (bujur) dan latitude (lintang). Kalau ada empat sinyal satelit, GPS bisa menghasilkan informasi latitude atau ketinggian dari permukaan laut.Hasil hitungan dan pembacaan satelit ini dipancarkan dalam satuan sepermiliar detik lewat gelombang radio digital berfrekuensi rendah. Otomatis, gelombang akan memancar dengan menembus awan, kaca, dan plastik.
Harus ada peta Indonesia di dalam GPS
Oh, ya, meski satelit dan GPS berkongsi dengan sempurna, Anda harus memastikan, GPS Anda memiliki peta digital atau electronic map di dalamnya. Tanpa peta digital ini, “GPS Anda bisa menerima sinyal, tapi tak bisa memunculkan peta detail,” kata Tri Harianto, teknisi Gemilang Communication.
Asal Anda tahu, GPS yang dibeli dari luar negeri, punya tiga peta dasar, yaitu Eropa, Atlantik, dan Pasifik. “Yang masuk ke Indonesia adalah GPS berpeta dasar Pasifik,” kata Aryo, panggilan Tri Harianto, sambil menunjukkan layar GPS dengan peta Asia Pasifik.
Nah, peta dasar ini harus dimuati peta detail. Misalnya, peta Jawa dan Bali, Papua, Maluku dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan masih banyak lagi. Bisa dipastikan, peta-peta ini tidak ada dalam GPS yang Anda beli di luar negeri. Sebaliknya, jika Anda membeli GPS dengan merek sejenis di Alatsurvey.com, Toko Karya Teknik, maupun Toko Gemilang Communication, mereka sudah membenamkan peta Indonesia. “Semuanya gratis, tidak usah bayar,” kata Peter Kurniawan, pemilik Toko Karya Teknik.
Kalau Anda membeli GPS tapi belum ada peta Indonesia, Anda masih bisa membelinya. “Harganya antara Rp 400.000 sampai Rp 500.000 per pulau,” kata Aryo.
Situs otomasi.com juga menyediakan peta. Peta Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, dibanderol Rp 400.000. Harga serupa berlaku untuk peta Sulawesi. Sedangkan Jawa dan Bali maupun Sumatra, dipatok masing-masing Rp 500.000. Tapi, menanam peta digital saja ternyata juga belum cukup. Manfaat GPS ini baru akan nendang banget saat di dalamnya terdapat informasi yang lengkap dan akurat. Misalnya, nama gedung-gedung di Jakarta, restoran, SPBU di seantero Jakarta, rumahsakit, kantor polisi, pusat perbelanjaan, tempat nongkrong yang asyik, dan terminal bus.
Tentu saja Anda bisa menambahi semua data ini sesuka hati Anda. Asal semuanya sudah tersimpan dalam memori, dengan mudahnya Anda mengunjungi tempat itu, kembali lagi ke tempat itu, bahkan membuat duplikat untuk teman-teman Anda. Di Indonesia, ada komunitas NavNet yang mengkhususkan diri pada navigasi. Coba klik saja situsnya di navigasi.net. Anggota dalam komunitas ini mengawinkan kemampuannya untuk membangun peta kota-kota di Indonesia. Di situs ini Anda tinggal men-download peta yang Anda perlukan.
Kalau Anda hobi mengotak-atik aplikasi komputer, tak ada salahnya mencoba membikin peta sendiri. Program yang Anda butuhkan adalah Geographical Information System (GIS). Program aplikasi ini biasa digunakan oleh orang-orang yang biasa bergelut dengan bidang pemetaan.
Lantaran ada begitu banyak program GIS, Anda bisa menjajal program MapInfo. Untuk versi coba-coba, Anda bisa men-download dari situs mapinfo.com dan menginstalnya pada komputer Anda.
Jika memang serius ingin mengetahui titik koordinat suatu tempat, tentu Anda membutuhkan GPS yang 100% GPS. Artinya, piranti yang hanya didesain untuk GPS, bukannya dibundel dengan ponsel maupun melalui blue-tooth GPS yang disambungkan dengan PDA.
Di pasaran beredar merek Garmin, Thales, dan Magellan. Sekadar untuk catatan, Thales dan Magellan berasal dari Amerika. Keduanya mempunyai induk perusahaan yang sama. Sedangkan Garmin berasal dari Taiwan.
Ketiga merek ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka, dalam memilih merek, biasanya penjual bakal mengembalikan kepada Anda, “Tergantung selera si pembeli,” kata Peter.
Tapi, selera ini bertautan dengan banyak hal. Misalnya saja, kebutuhan, harga dan fitur di dalamnya. Produk yang paling favorit saat ini adalah Garmin 60CSx. “Beli sekarang, untuk tiga tahun ke depan saja masih bakal berfungsi dengan baik,” imbuh Peter sepertiga promosi.
Masih banyak lagi seri GPS dari tiga pabrikan itu. Mari kita keker satu per satu.
- Garmin
Ini adalah merek yang paling bejibun di Indonesia. Bentuknya ergonomis dan stylish. Pendeknya, kalau dibandingkan dengan Magellan dan Thales, bentuk GPS bikinan Taiwan ini terkesan lebih trendi.
Untuk kebutuhan survei, Garmin memang masih kalah dibandingkan dengan Magellan maupun Thales. “Tingkat akurasinya antara 5 meter-15 meter,” kata Peter. Meski tetap akurat, perusahaan-perusahaan besar, yang membutuhkan akurasi yang lebih mantap memilih Magellan dan Thales.
Sedangkan untuk di mobil, Garmin ini menjadi salah satu favorit. Misalnya, seri Nuvi. Seri ini biasa juga disebut sebagai personal travel assistance.
GPS seri ini tidak tahan air layaknya seri 60CSx. Sekadar informasi, seri 60CSx bisa digunakan di mana saja. Sedangkan Nuvi yang cuma bisa menempel di mobil doang.
Layar Nuvi lebar, sehingga enak untuk Anda lihat saat diletakkan di dashboard. Apalagi, model layar ini adalah layar sentuh. GPS model ini ini juga memiliki port untuk eksternal antena. Kapasitas memori juga bisa dikembangkan dengan SD card. Lebih dari itu, Nuvi ini memandu pengendara dengan suara. “Sebanyak 5% penjualan Garmin di toko ini terserap oleh Nuvi series ini,” kata Aryo.
Membincangkan peta, aplikasi yang ditanamkan untuk Garmin jauh lebih komplet ketimbang peta-peta untuk Magellan maupun Thales. Ini yang juga mempengaruhi tingkat penjualan Garmin cukup tinggi di Indonesia. “Garmin terjual 50% di toko ini,” kata Peter.
Produk Garmin bukan untuk mobil saja. Pabrikan ini punyaEDGE, yaitu GPS yang dipasangkan untuk sepeda. “Bentuknya kecil, sehingga pas dipasangkan di setang sepeda,” kata Aryo. Masih ada lagi, yaitu Forerunner, GPS yang berbentuk jam tangan.
Produk terlaris milik Garmin belakangan, ya, 60CSx. Kelebihannya, produk ini ringkas dibawa ke mana-mana. Bentuknya menyerupai ponsel, tetapi tebal.
Meski berwarna, layar 60CSx ini mungil.
Situs otomasi.com membanderol produk Garmin dengan harga yang bervariasi. GPS map 60CSx Rp 4,2 juta, eTrex Vista Cx Rp 2,9 juta, eTrex Vista HCx Rp 3,1 juta, Nuvi 600 Rp 4,3 juta, Nuvi 610 Rp 4,7 juta. Seri Nuvi dijual di Toko Karya Tekhnik seharga Rp 5,5 juta seunit.
- Magellan dan Thales
Kedua jenis GPS hasil bikinan Amrik ini tidak memiliki peta detail Indonesia di dalamnya. Dus, Anda yang membeli GPS ini mesti menanam sendiri peta Indonesia.
Dua merek ini memiliki kelebihan dalam hal akurasi. Untuk Thales, akurasi bisa mencapai 3 meter. Sedangkan Magellan lebih akurat lagi, yaitu hingga 1 meter.
Meski sudah akurat, tapi mereka tidak membutuhkan antena, lo. Bandingkan dengan Garmin yang masih membutuhkan antena.
Dibandingkan dengan Garmin, penjualan Magellan dan Thales ini memang belum perkasa. Tapi, ada saja orang yang membeli produk ini. “Semuanya, sih, tergantung dari kebutuhan ya,” kata Roy Tendy, teknisi alatsurvey.com di STC Senayan.
Sementara itu, otomasi.com menjual Magellan Explorist 600 seharga Rp 5,5 juta. Peter menjual Magellan Explorist 600 Rp 4,8 juta dan Explorist 500LE Rp 4,2 juta.
- Aksesori GPS
Layaknya ponsel, GPS ini juga punya aksesori. Mulai dari bracket atau penyangga peranti, hingga bluetooth GPS yang bisa disambungkan ke ponsel. Eh, tetapi tidak setiap toko menjual aksesori, lo. Beberapa dari mereka sengaja menjual perangkat utamanya saja.
Namun, Toko Gemilang Communication membanderol aksesori ini dengan harga yang beragam.
Mulai dari bracket seharga Rp 300.000-Rp 450.000, casing Rp 175.000, antena eksternal Rp 400.000-Rp 650.000. Lantas, untuk bluetooth 10X seharga Rp 1,8 juta. Dan, peta seharga Rp 400.000-Rp 500.000 per pulau.
Memasangkan bluetooth GPS pada ponsel sebenarnya bolehboleh saja. “Tapi, penggunaan bluetooth itu akan menggerus baterai,” saran Aryo. Dus, memang lebih baik memilih GPS sekalian, atau ponsel ber-GPS.
Oh, iya, hampir tidak ada toko yang menjual GPS bekas atau seken. “Kami enggak terima GPSbekas juga, kok, jadi enggak adayang dijual,” kata Roy. Tapi, merekamenerima reparasi GPS bila GPS Anda rusak. “Kami bisa memperbaiki,” ucap Peter.
Ponsel dan GPS
Beberapa pabrikan ponsel kini membundel ponselnya menjadilebih canggih. Fitur di ponsel ini semakin komplet dengan mengawinkan ponsel dengan chip penerima dan antena GPS.
Teknologi ini kemudian menjadi tambang uang bagi pabrikan ponsel. Tahun ini sejumlah produsen sudah membikin terobosan dengan menggelontorkan beberapa seri ponsel ber-GPS.
Misalnya saja Nokia mengawali ponsel navigasi pertamanya, N95, yang kemudian disempurnakan dengan Nokia Navigator 6110.
Belum lagi Dopod yang menggelontorkan ponsel plus GPS dalam seri P800W, dan dilanjutkan pada Dopod D810.
Dalam bisnis ini, operator juga mendapatkan jatah seiris kue yang legit, lo. Kunyahan laba itu datang saat lalulintas data realtime mulai tumbuh. Umpamanya, saat ponsel bernavigasi membutuhkan info lokasi restoran yang paling dekat untuk makan siang.
Atau, mengetahui lokasi apotek yang buka selama 24 jam.
Di pasaran, Anda bisa memilih beragam produk ponsel yang tertanam teknologi GPS. Anda tinggal pilih saja. Aneka pilihannya itu ada Asus P535 dan P526, BlackBerry 8800, E-TEN M700 dan X500 Glofiish, Pocket LOOX T Series dari Fujitsu Siemens, HP iPAQ hw6900, HTC Advantage X7500, Motorola MC35, Nokia 6110 Navigator, dan Samsung SGH-i600.
Nah, mari kita intip beberapa ponsel itu lebih detail
- Nokia
Ponsel terakhir yang memuat navigasi datang dari Nokia. Pabrikan ponsel asal Finlandia itu pekan ini sedang gencar menggenjot seri Nokia Navigator 6110 yang mengantongi teknologi GPS plus assisted global positioning system (AGPS). Dengan membeli Nokia seri ini, sistem navigasi sudah masuk di dalam ponsel ini.
Sayangnya, navigator 6110 ini tetap tidak bisa dibilang canggih.
Soalnya, peta GPS wilayah Indonesia tidak tersedia. Bayangkan, GPS yang enggak komplet di negara sendiri begini bisa dibilang ibarat makan nasi tanpa garam.
Maksudnya, punya peranti hebat tapi sayang sekali tak bisa memaksimalkannya. Eh, jangan manyun dulu. Nokia Indonesia tak kehilangan akal.
GVendor ponsel ini memberi tambahan untuk jumlah yang terbatas, yaitu peta aplikasi lokal yang bernama Solo map.
Manajer Pemasaran Produk Nokia Dominikus Susanto menyebutkan, di Nokia 6110 sudah tertanam aplikasi Asia Map yang menampilkan peta Kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar.
Sebagai ponsel pintar, “Harganya sekitar Rp 4,2 juta,” ujar Dominikus kepada Arthur Gideon, jurnalis KONTAN.
Sebetulnya, Nokia sendiri punya aplikasi yang bernama GPS Data dan Landmark. Ini untuk memberi tanda atau marking lokasi GPS tanpa perlu aplikasi yang bisa menampilkan peta secara visual. Misalnya, alamat, nomor rumah, kota, provinsi, negara, kode pos, nomor telepon, kategori, dan deskripsi singkat.
Studiohp.com menjual Nokia N95 dengan harga Rp 6,7 juta, dan Nokia Navigator 6110 Rp 4,2 juta.
- Dopod
Dopod International Corp Pte Ltd menanam teknologi GPS di ponselnya sejak seri P800W. PDAphone berbasis sistem operasi Windows Mobile 5.0 ini ukurannya mungil dengan warna iron gray. Lihat saja ukuran touch screen layarnya, hanya 2,8 inci dengan 65.000 warna dan tingkat resolusi 240 x 320 piksel (QVGA).
Nah, kuartal pertama tahun ini, Dopod kembali menggelontorkan ponsel yang memiliki aplikasi GPS, yaitu D810. Layaknya P800W, D810 memiliki kemampuan untuk menjepret foto yang menampilkan koordinat GPS.
Dus, Anda yang memilih ponsel pintar ini bisa menikmati foto navigasi ini dengan mudah hanya dengan menggunakan foto GPS. Sesungguhnya, tahun lalu Dopod seri ini sudah muncul. Hanya saja, belum ditanami aplikasi GPS. Dengan penambahan teknologi GPS, ponsel ini bukan Cuma untuk berhalo-halo, melainkan juga bisa untuk melakukan navigasi rute yang akan Anda lalui saat berkendaraan.
Meski Anda menggunakan ponsel ini dari dalam mobil, Anda tidak perlu menambahkan antena luar. Tanpa antena luar pun, lokasi tujuan akan muncul di layar ponsel dengan akurasi yang tetap baik. Sip, kan?
Selain ditanamnya teknologi GPS, Dopod juga dilengkapi fi tur gres terkini yang Anda butuhkan. Misalnya saja Wi-Fi 802.11g, Quadband GSM, Triband WCDMA dan HSDPA. Desain roda yang bisa putar (scroll wheel) 360 derajat semakin memantapkan ponsel ini di kelas smartphone.
D810 juga memiliki dual kamera digital 2 megapiksel dan screen QVGA sebesar 2,8 inci, sehingga memungkinkan Anda untuk mengambil dan gambar dan video yang memiliki kualitas bagus.
Bhinneka.com membungkus Dopod P800W seharga US$ 740.
Sedangkan untuk Dopod D810 Rp 6,1 juta. Sementara, Glodokshop. com menjualnya Rp 6,2 juta.
- Blackberry
Sama dengan Dopod, kuartal pertama tahun ini Blackberry merilis produk anyarnya yang mengantongi teknologi GPS. Research in Motion (RIM) menggelontorkan BlackBerry 8800, peranti PDA phone berkibor qwerty yang tergolong tipis dengan ketebalan 14 mm. Sejak awal, ponsel seri ini memang didesain untuk ditanami GPS.
Ada BlackBerry Maps yang menyokong teknologi GPS ini. Bergerak pada jaringan GSM, Blackberry 8800 dapat melengkapi kebutuhan Anda akan komunikasi dan aplikasi data.
Hampir semua ulasan mengenai Blackberry seri ini mengacungkan dua jempol atas keunikan ini. Di Amerika, mereka membundel dengan TeleNav GPS Navigator, yang memuat peta tiga dimensi dan mesin pencari Biz Finder.
Selain GPS, fi tur yang bisa Anda tengok di ponsel PDA ini di antaranya e-mail, web browser, organizer, dan multimedia. Ada juga slot kartu memori untuk menambah penyimpanan data menggunakan microSD. Memori internalnya 64 MB. Layarnya jenis TFT dengan resolusi 320 x 240 piksel.
Kalau berminat dengan ponsel plus GPS ini, harganya sekitar Rp 6,2 juta per unit.
- HP iPAQ hw6900
Raksasa teknologi Hewlett-Packard (HP) emoh ketinggalan dengan tren smartphone plus GPS. Pabrikan ponsel ini merilis PDA phone HP iPAQ hw6900 Mobile Messenger Series, awal tahun ini.
Sang produsen mengklaim, produk ini sebagai komputer genggam konvergensi pertama di dunia yang mendukung empat tipe komunikasi nirkabel sekaligus. Lebih dari sekadar penyedia GSM/ GPRS/EDGE,Wi-Fi, dan bluetooth, ponsel ini memendam GPS di dalamnya. Ukuran cukup mungil: 118,0 mm x 71,0 mm x 18,0 mm dan berbobot ringan 179,45 gram. Namun, iPAQ hw6900 sudah mempersenjatai diri dengan kemampuan ber-GPS.
Selain itu, ponsel ini juga memiliki layanan push e-mail, sistem operasi Microsoft Windows Mobile 5.0 juga telah menyuguhkan pengalaman Outlook Mobile yang lebih sempurna. Bahkan, administrator juga dapat menghapus data pada iPAQ hw6900 dari jarak jauh jika alat ini hilang atau dicuri.
Selain seri ini, HP juga memiliki seri lain yang berkemampuan GPS. Sebut saja, HP iPAQ rx5770, HP iPAQ rx4540, HP iPAQ rx4240, dan iPAQ 6965.
Kalau Anda mau tahu harganya, tempatshopping.com melego iPAQ hw6900 ini dengan harga Rp 5,9 juta. Sedangkan otomasi.com membanderol HP iPAQ rx5770 Rp 3,9 juta, HP iPAQ rx4540 Rp 3,2 juta, HP iPAQ rx4240 Rp 2,9 juta, dan iPAQ 6965 Rp 4,9 juta.
Nah, Anda tinggal memilih produk mana yang akan Anda usung.
Untuk akurasi dan survei yang membutuhkan hasil yang sangat presisi, tentu saja 100% GPS adalah pilihannya. Sedangkan untuk kebutuhan pemetaan sehari-hari dan bisa Anda tenteng, boleh saja menjajal ponsel plus GPS.
Selamat ber-GPS.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More