Jumat, 05 Juli 2013

Dasar-Dasar Pengindraan Jarak Jauh

Pingindraan Jarak Jauh berasal dari remote sensing, memiliki pengertian bahwa pinindraan jarak jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data dan informasi dari suatu objek dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsung degan objek yang dikajinya  ( lilesand dan kiefer 1979 ), data pengindraaan jarak jauh untuk saat ini sangat beragam dan sangat bermanfaat seperti Lansat, Ikonos, quickbird Dll dan masih menggunakan wahana pesaawat untuk merekam jejak, untuk lebih lengkap tentang pengertian dan perhitungan pengindraan jarak jauh bisa download langsung tutorialnya Disini 

Sabtu, 14 Januari 2012

ANALISA POLA PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT ETM+


Sistem Informasi Geografis (SIG), merupakan model teknologi informasi geografis yang multi disiplin ilmu pengetahuan, dimana model ini dapat diaplikasikan dalam bidang apapun. Salah satu terapan yang dimaksud adalah dalam memantau dan memonitor perkembangan sebuah kota. Perkembangan sebuah kota yang pesat dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan daerah terbangunnya. Hal ini seringkali tidak sejalan dengan rencana yang telah digariskan dalam Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) suatu wilayah. Untuk mengetahui perkembangan terakhir tentang penggunaan lahan pemukiman yang ada, digunakan Citra Satelit Landsat ETM+7 yang direkam pada tahun 2001. Interaksi antara model SIG dan citra satelit dapat digunakan untuk analisis perkembangan kota Samarinda dari periode 1990 – 2001 serta implikasinya di Perencanaan Tata Ruang Kota Samarinda. Dalam analisis tersebut mehputi pola penggunaan lahan untuk perencanaan tata ruang kota Samarinda. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi analisis deskriptif yang ditunjang dengan tinjauan pustaka. Teknik penyajian data penggunaan lahan tersebut ditampilkan dalam bentuk gambar – gambar dengan memanfaatkan perangkat lunak sepeSrti : Arc View, AutoCad Map, dan ER Mapper. Perkembangan kota Samarinda dari tahun 1990 – 2001 secara umum terdiri atas dua hal, yaitu perubahan administratif dan perubahan secara spasial. Perubahan administratif adalah dengan adanya pemekaran kecamatan, dari empat kecamatan menjadi enam kecamatan. Perubahan secara spasial yaitu berkaitan dengan penggunaan lahan (lahan pemukiman), bila pada 1990 luas lahan terbangun sebesar 30,28 Km2, maka pada 2001 luasnya menjadi sebesar 69,70 Km2 (analisis). Dalam kurun waktu ini pertumbuhan pemukiman yang sangat cepat terjadi pada kecamatan Samarinda Utara sebesar 17,93 Km2 dan disusul Samarinda Ulu sebesar 14,03 Km2. Berdasarkan teori perkembangan tata guna lahan perkotaan (Jayadinata, 1999), maka pola penggunaan lahan pemukiman kota Samarinda mengikuti Pola Sektor. Bila ditinjau terhadap RUTR kota Samarinda 2004, maka pada Bagian Wilayah Kota (BWK) II dan IV telah disebutkan arahan kebijakan pembangunan yang dititikberatkan pada lahan pemukiman. Wilayah yang dimaksud adalah pada kelurahan Air Putih dan Air hitam (Samarinda Ulu) dan pada kelurahan Sungai Pinang Dalam, Temindung Permai dan Sei Siring (Samarinda Utara). Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kebijakan ini sudah sesuai dengan yang telah dituangkan dalam RUTR kota Samarinda.
Alt. Description
The Geographic Information System (GIS) is a model of the science-multidisciplinary technology of the geographic information that can be applied to any field. One of the said applications is in monitoring the development of a city. The fast development of a city can be viewed from the population growth and the growth of its developed areas. This is often not in line with the plan that has been established in the General Plan of the Spatial Arrangement (RUTR) of a region. To know the recent progress about the use of the existing settlement lands, The Image Satellite Landsat ETM+7, that was recorded in 2001 is used. The interaction between the SIG model and the image Satellite can be used for the analysis of the development of Samarinda City in the 1990-2001 periods and for its implication in the Spatial Arrangement Planning of Samarinda City. The analysis includes the land-use pattern for the Spatial Arrangement Planning of Samarinda City. While the methodology used in this research is the descriptive analysis methodology that is supported by a library research. The presentation technique of the data is in pictures or imagesâââ€ÂšÃ‚¬Ãƒ¢Ã¢Ã‚‚¬Ã‚ by making use of some software such as Arc View, AutoCAD Map 2000i, and ER Mapper. In general, the development of Samarinda City consists of two things: The administrative change and the spatial change. The administrative change is by the expansion of Kecamatan (Sub district), from four Kecamatan into six kecamatan. The spatial change relates to the use of land (the settlement land). While the area of the developed land was 30.28 kilometers square in 1990, then it became 69.70 kilometers square in 2001 (analysis). During the period of time, a fast growth of settlement occurred in Kecamatan Samarinda Utara, amounting to 17.93 kilometers square ; followed by kecamatan Samarinda Ulu, amounting to 14.3 kilometers square. Based on the theory of the development of the urban land use arrangement (Jayadinata , 1990), the pattern of the settlement land use of Samarinda City follows the Sector Pattern. Viewed from the RUTR of Samarinda City 2004, then, on the Part of the City Area (BWK) II and IV, a direction of the development policy that is stressed on the settlement lands has been mentioned. The said areas are in Kelurahan Air Putih and Air Hitam (Samarinda Ulu) and in Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Temindung Permai, and Sei Siring (Samarinda Utara). Based on the research result, the policy has already been suitable with the RUTR of Samarinda City

Rabu, 11 Januari 2012

Teliti Sebelum Memilih Kredit Tanpa Agunan


Saat ini banyak bank-bank yang menawarkan Kredit Tanpa Agunan. Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan pinjaman perorangan tanpa perlu menyerahkan barang untuk dijaminkan yang harus dilunasi selama jangka waktu tertentu plus bunganya. Jadi sebenarnya KTA ini hampir sama dengan kredit-kredit lainnya, bedanya KTA tidak mensyaratkan adanya agunan (jaminan). Kelebihan lainnya bunganya rendah dan proses untuk mendapatkannya relatif mudah. Biasanya kita hanya perlu menyerahkan slip gaji, NPWP, SIUP, fotokopi tabungan atau rekening koran, serta fotokopi KTP. Ketentuan lainnya adalah harus memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap per bulan. Namun ternyata tidak semua kondisi financial cocok menggunakan KTA. Contohnya seperti ini nih…
Untuk Pelunasan Kartu Kredit
Menggunakan KTA untuk pelunasan kartu kredit bisa jadi pilihan bagus. Karena dengan begitu, kita berpindah dari utang yg besar & tak jelas kapan lunasnya ke bentuk utang yg lebih “aman” baik dari segi bunga maupun jangka waktu. Namun yg perlu diingat, kita sebaiknya tidak menggunakan kartu kredit lagi sebelum KTA lunas terlebih dahulu agar cicilan utang kita tidak menumpuk.
Untuk Modal Usaha
Menggunakan KTA untuk modal usaha tergolong berisiko apalagi usaha baru. Namun hal itu boleh dilakukan selama kita bisa memastikan hasil usaha nantinya cukup untuk melunasi cicilan KTA plus bunganya tiap bulan.
Untuk Down Payment Rumah atau Kendaraan
Menggunakan KTA untuk down payment rumah atau kendaraan (mobil/motor) tidak dianjurkan. Karena itu berarti, setelah itu kita harus membayar dua cicilan sekaligus untuk KTA dan cicilan rumah/kendaraan. JIka memang ingin membeli barang2 yg mewahl sebaiknya kita punya tabungan dulu yg cukup.
Untuk Liburan
Liburan termasuk kegiatan konsumtif yg tidak menghasilkan uang tambahan. Jadi sebaiknya tidak menggunakan KTA untuk dana liburan karena sepulang dari liburan kita bisa stress memikirkan cicilan yg harus dilunasi demi sesuatu yg hanya dinikmati beberapa hari. Jika memang ingin refreshing sebaiknya menabung dulu jauh-jauh hari dana khusus untuk liburan.
Beberapa Produk Kredit Tanpa Agunan yg ditawarkan Bank-Bank yg bisa jadi bahan pertimbangan sebelum memilih (per 2008):
Royal Bank of Scotland (dulu ABN AMRO)
Produk : RBS Personal Loan
Jumlah pinjaman: Rp.2 juta – Rp.150 juta
Jangka Waktu: 1 – 3 tahun
Bunga: 1,79% per bulan
CITIBANK
Produk: CITIBANK Personal Loan
Jumlah pinjaman: Sampai dengan Rp.200juta
Jangka Waktu: 12, 24, sampai 36 bulan
Bunga: 1,74% per bulan
Standard Chartered Bank
Produk: Kredit Tanpa Agunan Standard Chartered Bank
Jumlah pinjaman: Sampai dengan Rp.200 juta
Jangka Waktu: 12 – 60 bulan
Bunga: 1,74% – 1,88% per bulan tergantung jumlah pinjaman
HSBC
Produk: HSBC Personal Loan
Jumlah pinjaman: Rp.5 juta – Rp.125 juta
Jangka Waktu: 12 – 36 bulan
Bunga: 1,70% – 1,99% per bulan tergantung jumlah pinjaman
Bank Mandiri
Produk: Kredit Tanpa Agunan Mandiri
Jumlah pinjaman: Rp.5 juta – Rp.200 juta
Jangka Waktu: 12,18,24,30 atau 36 bulan
Bunga: unknown
Alternatif Pinjaman selain KTA
Bunga KTA sekitar 20%per tahun memang cukup tinggi, namun tentunya sebanding dengan kemudahan yang kita dapatkan. Tapi mungkin ada alternatif pembiayaan yang lebih menarik? Pinjem orang tua/ kerabat mungkin..
Ada usul, pendapat dan pengalaman seputar Kredit Tanpa Agunan ini?

Jumat, 02 Desember 2011

Merubah file SHP ke KML (Google Earth)




SHP (shapefile) yaitu data layer dalam extension Esri yang berisikan layer vektor dengan informasi atribut database, kali ini saya akan menerangkan cara menkonvert file SHP ke File KML, adapun caranya ada 2 yang dapat diadopsi adapun dengan memakai xtool pro dan arc toolbox.
Gambar 1.0
Berikut ini saya sajikan langkah-langkahnya:
1.       Dengan memakai xtool pro
-          Buka file/add file layer SHP yang akan di export menjadi file KML agar dapat diplot kedalam google earth
-          Buka xtool pro ( yang saya pakai xtool pro v.8.0)
-          Klick export data to KML
-          Maka akan muncul tampilan seperti berikut :
               Gambar 1.1
-          Click output file  save dimana file output akan disimpan, lalu click ok

-          Buka google earth (yang saya pakai google earh pro)
Gambar 1.2
-          Buka file -> open -> pilih file yang akan di plot kedalam google earth
Gambar 1.3
-          Maka layer SHP diarcgis akan muncul di google earth.
Gambar 1.4

Rabu, 16 November 2011

Analisa Citra Menggunakan ArcView


permukaan bumi dan tidak berpindah-pindah. Sensornya biasanya sudah baku seperti pengukur suhu, angin, pH air, intensitas gempa dll. Biasanya sensor ini diletakkan di atas bangunan tinggi seperti menara. Aerial platforms: biasanya diletakkan pada sayap  pesawat terbang, meskipun platform airborne lain seperti
balon udara, helikopter dan roket juga bisa digunakan. Digunakan untuk mengumpulkan citra yang sangat detail
dari permukaan bumi dan hanya ditargetkan ke lokasi
tertentu. Dimulai sejak awal 1900-an.
Satellite Platforms: sejak awal 1960 an sensor mulai
diletakkan pada satelit yang diposisikan pada orbit bumi
dan teknologinya berkembang pesat sampai sekarang.
Banyak studi yang dulunya tidak mungkin menjadi mungkin.
Komunikasi dan pengumpulan data
Pengiriman data yang dikumpulkan dari sebuah sistem RS kepada pemakai kadang-kadang harus dilakukan dengan sangat cepat. Oleh karena itu, pengiriman, penerimaan, pemrosesan dan penyebaran data dari sebuah sensor
satelit harus dirancang dengan teliti untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.
Pada ground-based platforms, pengiriman menggunakan sistem komunikasi ground-based seperti radio, transmisi microwave atau computer network. Bisa juga data
disimpan pada platform untuk kemudian diambil secara
manual. Pada aerial Platforms, data biasanya disimpan on
board dan diambil setelah pesawat mendarat. Dalam hal
satellite Platforms, data dikirim ke bumi yaitu kepada
sebuah stasiun penerima. Berbagai cara transmisi yang
dilakukan:
(i)langsung kepada stasiun penerima yang ada dalam
jangkauan,
(ii)disimpan on board dan dikirimkan pada saat stasiun
penerima ada dalam jangkauan,
(iii)terus menerus, yaitu pengiriman ke stasiun penerima
melalui komunikasi satelit berantai pada orbit bumi, atau
(iv)kombinasi dari cara-cara tersebut.
Data diterima oleh stasiun penerima dalam bentuk format
digital mentah. Kemudian data tersebut akan diproses
untuk pengkoreksian sistematik, geometrik dan atmosferik
dan dikonversi menjadi format standard. Data kemudian
disimpan dalam tape, disk atau CD. Data biasanya
disimpan di stasiun penerima dan pemproses, sedangkan
perpustakaan lengkap dari data biasanya dikelola oleh
pemerintah ataupun perusahaan komersial yang
berkepentingan.
Radiasi Elektromagnetik
Berangkat dari bahasan kita di atas mengenai komponen
sistem PJ, energi elektromagnetik adalah sebuah
komponen utama dari kebanyakan sistem PJ untuk
lingkungan hidup, yaitu sebagai medium untuk pengiriman
informasi dari target kepada sensor.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang
dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude,
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan
panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak.
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik
dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari
kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan
energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding
terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin
rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Analisa Citra
Pengolahan citra PJ akan diperkenalkan dengan menggunakan Image Analysis (IA) yang merupakan sebuah ekstension ArcView yang dibuat oleh ERDAS (developer dari perangkat lunak pengolahan citra PJ yang banyak dipakai). Hasil pengolahan citra PJ nantinya bisa dianalisa bersama sama dengan data SIG lain menggunakan ekstension Spatial Analyst seperti dibahas pada bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa IA bukan
merupakan sebuah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk pengolahan citra melainkan hanya untuk memudahkan pengolahan citra sederhana dengan mengunakan platform ArcView. Untuk pengolahan citra lanjutan, pembaca disarankan untuk memakai dan menggunakan perangkat lunak yang khusus dirancang untuk hal tersebut.
Adapun hal-hal yang bisa dikerjakan oleh IA diantaranya adalah:
Mengimpor citra (dalam bentuk data raster) untuk
digunakan dalam ArcView.
Mengklasifikasi sebuah citra menjadi beberapa kelas tipe
penutupan lahan seperti vegetasi dll.
Mempelajari beberapa citra dari periode pengambilan
yang berbeda untuk menentukan area yang mengalami
perubahan.
Mencari daerah dengan tingkat kerapatan vegetasi
tertentu dari sebuah citra.
Menajamkan kenampakan sebuah citra dengan cara
menyesuaikan kontras dan tingkat kecerahan atau
dengan merentangkan histogram.
Merektifikasi sebuah citra terhadap sebuah peta acuan
supaya posisi koordinat lebih akurat.
Kita hanya akan membahas sebagian dari kapasitas IA, yaitu:
• visualisasi citra
• rektifikasi citra
pencarian daerah dengan karakter yang sama pada citra
analisa perubahan pada beberapa citra dari periode yang
berbeda
mosaic beberapa citra dari area yang berbeda.
Memperbaiki kenampakan sebuah citra
Seperti dibahas sebelumnya, apabila sebuah citra
ditampilkan berdasarkan hubungan linier antara digital
number dengan derajat keabuan (untuk hitam putih) atau
nilai display (apabila kita memakai pewarnaan), citra
tersebut mungkin akan tampak terlalu terang atau terlalu
gelap sehingga sulit untuk dianalisa. Hal ini bisa diperbaiki
dengan mengubah hubungan linier tersebut. IA mempunyai
cara yang agak berbeda dalam menggambarkan kurva
hubungan antara digital number dengan nilai display dari
yang dipaparkan di atas, yaitu dengan menggunakan
histogram. Dalam hal ini axis x menggambarkan digital
number dan nilai display sekaligus, sedangkan axis y
menggambarkan frekuensi dari munculnya masing-masing
digital number pada citra. Pada awalnya, dengan hubungan
linier antara digital number dan nilai display, histogram
antara keduanya berhimpit. Kemudian apabila kita
mengubah hubungan ini, histogram dari nilai display akan
berubah, sehingga keduanya tidak lagi berhimpit. Praktek
yang paling sering dilakukan untuk memperbaiki tampilan
citra adalah dengan merentangkan histogram nilai display.
Sebagai contoh kita akan melakukan
Histogram Equali-
zation, yaitu mendistribusikan nilai display sehingga
frekuensinya kira-kira sama pada citra.
Langkah-langkah yang diambil:
Aktifkan perangkat lunak ArcView. Dari menu utama pilih
File diikuti dengan Extension, klik Image Analysis
diikuti denganOK.
Lanjutkan dengan membuka view baru, dan tekan tombol
Add Theme. Supaya bisa menggunakan fasilitas pada IA,
file harus dibaca sebagai file IA. Caranya, pada kotak dialog
Add Theme, pada list Data Source Types, pilih Image
Analysis Data Source. Buka file
\Training\Data_Citra\Melak2000_rec.ers (ers sebagai
ekstension file menandakan bahwa file tersebut merupakan
file yang dihasilkan oleh perangkat lunak ER Mapper, yang
merupakan salah satu dari banyak format yang bisa dibuka
oleh IA) dari CD anda dan klik
OK. Akan muncul kotak
dialog yang menanyakan apakah anda ingin IA menghitung
pyramid layers untuk citra tersebut. Anda tidak harus
menjawab YES, akan tetapi pyramid layer ini akan sangat
berguna dalam mempercepat proses pergantian layer
apabila citra yang ditampilkan berukuran besar dan anda
banyak melakukan zoom in dan zoom out serta
menggeser citra. Untuk latihan ini anda bisa menjawab NO
karena citra yang dipakai berukuran cukup kecil.
Citra Melak2000_rec akan muncul pada layar. Aktifkan
theme tersebut, kemudian klik dua kali sampai muncul

window kecil Legend Editor, lalu klik tombolInfrared
untuk memilih kombinasi RGB pada band 432 (false
color composite). Klik tombolAdvanced di bagian
bawah Legend Editor. Akan muncul histogram untuk masing- masing warna. Sebagai contoh, perhatikan histogram paling kiri untuk warna merah. Dalam hal ini kita melihat dua histogram yaitu histogram yang berwarna hitam untuk digital number dan warna
merah untuk nilai display. Perhatikan bahwa nilai display jauh lebih menyebar dibandingkan display number. Dalam IA, sebelum kita melakukan
transformasi histogram, default penajaman tampilan yang dilakukan oleh IA adalah dengan menggunakan stretch Standard Deviations dengan jumlah stan-
dard deviation sama dengan dua. Dengan stretch in,
nilai display dari digital number yang besarnya lebih
atau kurang dari mean ditambah atau dikurangi 2 kali
standard deviasi akan menjadi 255 atau 0
Dialog untuk mengatur prosedur stretching dan tampilan citra


Tampilan citra dengan false color composite dan stretch
Standard Deviation yang merupakan default dari IA
Histogram dari digital number dan display number citra Landsat
dan hasil stretch Standard Deviation
Anda bisa memilih cara perentangan yang lain. Dari
Legend Editor, klik pada daftar pilihan Stretchdan
pilihlahNone, kemudian klikApply. Perhatikan tampilan

Jumat, 28 Oktober 2011

membuat layer shapefile baru dengan ArgGIS


Secara default, ArcGIS membeirkan fasilitas pembuatan data baru (shapefile, geodatabase, dll) di ArcCatalog baru kemudian dipanggil ke ArcMap. Bagi sebagian orang, cara ini cukup merepotkan karena jarang orang yang mau membuka ArcCatalog saat bekerja dengan ArcMap karena akan menyedot sumberdaya komputer tentunya. Meskipun demikian, banyak cara agar kita bisa membuat shapefile baru di ArcMap, salah satunya (banyak cara yang lain) adalah sebagai berikut:

* Buka ArcMap
* Buka jendela Customize, Klik menu TOOLS > CUSTOMIZE
* Klik tab COMMANDS
* Klik ADD FROM FILE
* Arahkan ke file DLL yang kita download di Tahap 1. Klik OPEN
* Satu ikon fungsi baru sudah ditambahkan ke ArcMap. DRAG ke salah satu toolbar agar bisa digunakan.
* Keluar dari CUSTOMIZE.
* Klik pada Ikon NEW SHAPEFILE yang baru saja dibuat
* Tentukan lokasi shapefile
* Select Feature Type, misalnya POLYGON. Klik OK.
* Jika ada pertanyaan “Do you want to add the shapefile to the dataframe?” boleh di YES
* Satu shapefile baru sudah ada di TOC ArcMap.


Dapat juga DVD arcGIS 9.3 versi crack maklumlah harga originalnya selangit, dengan paket ArcGIS ArcView, berbeda dengan 9.2 yang dengar-dengar paketnya menggunakan paket ArcInfo, penulis coba instal di komputer kantor dengan cara standar yang terdapat di dalam buklet DVD termasuk cara instal cracknya seperti di bawah ini :

1) install “license_server_setup\LMSetup.exe”
and use “license_server_setup\37102011.efl9″ as license file
2) copy *all* files from “license_server_crack\” to the
license server install-dir replacing existing ones
(yes, especially the lic file – the moronic LMSetup.exe sent
the ARC/INFO feature to oblivion *argh*)
3) start the license-server
(you may have to logout/login to make it work)
4) install the application
5) copy “data_interop\fme_license.dat” to
“install-dir\Data Interoperability Extension”
6) start “Desktop Administrator” and
* “Software Product”: choose “ArcInfo (Floating)”
* “License Manager”: change to “localhost”
* “Availability”: select “ArcInfo Desktop (Floating)”,
in the pane below that selection you should see a lot of licenses
7) when starting the different apps for the first time make sure
to select all extensions in the options menu

Tidak semudah yang dibayangkan, penulis mengalami sedikti kesulitan sampai langkah ini pada saat mengubah license manager menjadi local host, dicoba lagi gagal lagi.
Terpaksa googling (cara terjitu) beberapa saat, akhirnya dapat juga 31 langkah dan crack terbaru untuk mengganti crack bawaan DVD yang baru dibeli itu, bisa di download di sini, supaya amannya proses instal dialihkan di laptop pribadi. Di bawah ini step-step yang baru ditemukan, bisa dicoba.

1- open the “ArcGIS9.3Crack” file
2- open the “License_server_Setup”
3- Run the “Lmsetup.exe”
4- The ArcGIS 9 License Manager Setup windows will pops up
5- Browse the input box
6- select the the “37102011.EFL9″ from the same Directory (ArcGIS9.3Crack/License_server_Setup)
7- click on Next o run the program
8- Dont reboot your system
9- copy *all* files from “license_server_crack” to the license server install-dir in your C:Program files/… (Overwrite all of them)
10- Reboot your System now
11- change the name of “37102011.EFL9″ to “license.lic”
12- Open the new “license.lic” file with your notepad to edit
13- Replace the server name “this_host” with your computer name
14- Open file and save the change
15- copy and Paste “license.lic” in your License server Direction on C:/program files/ESRI/License/arcgix9x
16- Now run the “lmtools” from the same directory (in step 15)
17- the “LMTOOLS by acresso Software Inc.” windows will pops up
18- select the “Configuration Using Services”
19- select the “Config Services” tab
20- Leave the service name as shown ” ArcGIS License Manager”
21- In the “Path to the lmgrd.exe file” browse to C:/program files/ESRI/License/arcgix9x/lmgrd.exe
22- In the “Path to license file” browse to C:/program files/ESRI/License/arcgix9x/license.lic
23- In the “Path to debug log file” just browse and select ” ArcGIS_LM ” from the pops up window
24- Select “Start/Stop/Reread” tab
25- Click on “Start server”
26- Click on “Reread “
27- Now instal the main program
28- Do not register
29- Copy “data_interop\fme_license.dat” to “Program install-dir\Data Interoperability Extension”
30-start “Desktop Administrator” from Start/Programms/ArcGis/Desktop Administrator and do modify it as follow:
* “Software Product”: choose “ArcInfo (Floating)”
* “License Manager”: change to “localhost”(browse to your computer)
* “Availability”: select “ArcInfo Desktop (Floating)”
31- Make sure to select all extensions when starting the different applications for the first time from the Tools/Extension

Dua langkah terakhir tersebut untuk mendapatkan seluruh fungsi extension. Jadi walaupun yang di install adalah paket ArcGIS ArcView namun yang didapat adalah paket ArcGIS ArcInfo. Sekarang coba jalankan program ArcGis – ArcMap, bila yang tampil seperti gambar di atas maka instalasi berhasil jika belum coba diulangi lagi.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More